MEDAN (METROJURNAL.COM) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan akan terus mendorong kesehatan bersama dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tahun 2024.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Yuda Pratiwi Setiawan kepada wartawan, Senin (11/11/2024).
“Mudah-mudahan dengan HKN ini kita bisa mendorong terus kesehatan di Kota Medan dan menjaga kebersihan supaya kita bisa sehat bersama,” katanya.
Kendati begitu, Yuda menjelaskan, pada HKN tahun ini, pihaknya hanya akan melakukan peringatan secara internal saja tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena HKN tahun 2024 ini bertepatan tahun politik Pilkada Serentak.
“Jadi lebih ke internal. Kita besok akan melakukan Apel pagi seluruhnya bersama RS Pirngadi, RS Bachtiar Jafar dan Puskesmas. Kemudian rangkaiannya memberikan tanda jasa kepada yang pensiun, potong tumpeng dan makan bersama dan membacakan pidato Kemenkes,” jelasnya.
Yuda menyebutkan, pada tahun ini, untuk HKN mengusung tema “Gerak Bersama Sehat Bersama”. Karena itu dia berharap, pada HKN tahun 2025 dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar, seperti mengundang rumah sakit untuk melakukan pengobatan dan pameran.
“Bercermin dari tahun lalu kita lihat kondisi sudah menambah alat-alat kesehatan, meski kita akui memang masih kurang tapi sudah banyak meningkat. Selain itu, mudah-mudahan Puskesmas seluruhnya juga bisa BLUD agar bisa mengelola keuangan sendiri dan lebih fleksibel,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sumatera Utara, Destanul Aulia, mengungkapkan pentingnya peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat untuk mencapai kesejahteraan yang merata.
Destanul menekankan, peningkatan pendapatan perlu disertai akses kesehatan dan pendidikan yang berkualitas bagi semua kalangan, bukan hanya bagi mereka yang berpendapatan tinggi.
“Kesenjangan pendapatan masih sangat terlihat. Mereka yang memiliki pendapatan tinggi cenderung lebih mudah mengakses kebutuhan kesehatan yang lebih baik. Ini menjadi tantangan agar kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat,” ujar Destanul.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, ia menegaskan pentingnya memperkuat pendidikan dan layanan kesehatan dasar atau primer di seluruh daerah.
Menurutnya, peningkatan pendidikan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Namun, ia menggarisbawahi, bahwa akses terhadap layanan kesehatan primer seperti Puskesmas juga perlu diperkuat agar masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang memadai sejak dini. “Layanan primer perlu diperbaiki. Jangan sedikit-sedikit langsung ke rumah sakit, sebab biaya yang dikeluarkan akan semakin besar jika kita tidak fokus memperkuat layanan primer di tingkat puskesmas,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran Puskesmas dalam memberikan layanan komprehensif yang bukan hanya sekadar pemeriksaan dasar. Destanul berharap ke depan Puskesmas dapat dilengkapi dengan kemampuan diagnostik yang lebih canggih dan tenaga kesehatan yang terampil, sehingga masyarakat bisa mendapatkan layanan yang berkualitas tanpa harus jauh-jauh ke rumah sakit.
Menurut Destanul lagi, ini merupakan langkah strategis yang diperlukan untuk mendukung Indonesia mencapai kesejahteraan yang merata, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak masa kehamilan hingga dewasa. (YS)