MEDAN (METROJURNAL.COM) –
Padammya listrik selama dua hari di ruangan Shafa dan Marwah RS Haji Medan menyebabkan kemarahan puluhan keluarga pasien.
Pemadaman listrik yang terjadi sejak Sabtu pagi (10/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIB ini, baru bisa diatasi pada Senin pagi (12/8/2024). Kejadian ini menyebabkan kondisi ruangan yang panas dan gelap, membuat keluarga pasien marah.
Puncak kemarahan terjadi pada Minggu malam (11/8/2024) sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah berjam-jam tanpa listrik, keluarga pasien yang dirawat di Ruangan Shafa dan Marwah berkumpul dan meluapkan kemarahan mereka. Mereka mendatangi perawat jaga dan mendesak agar pasien segera dipindahkan ke ruangan lain yang listriknya menyala.
“Kami tidak mau mati kepanasan! Tolong pindahkan kami ke ruangan lain yang listriknya hidup,” teriak salah satu keluarga pasien yang kesal.
Kondisi ini diperburuk dengan kesehatan beberapa pasien yang semakin memburuk akibat suhu panas dan emosi yang meningkat. Seorang ibu rumah tangga bahkan mendesak agar suaminya yang menderita asam urat dan darah tinggi dipulangkan karena kondisinya semakin parah akibat pemadaman listrik.
“Kondisi suamiku makin parah, darah tingginya makin naik karena emosi dengan listrik padam dari Sabtu pagi sampai Minggu malam. Kami kepanasan di dalam ruangan yang gelap gulita,” katanya dengan nada marah.
Pihak RS Haji Medan mencoba meredam situasi dengan memberikan lilin kepada keluarga pasien agar ruangan tidak terlalu gelap. Namun, langkah ini tidak mampu menenangkan situasi. Keributan semakin tak terkendali hingga Kepala Perawatan Ruangan tersebut turun tangan untuk menenangkan keluarga pasien.
Setelah beberapa jam, sekitar pukul 22.00 WIB, para pasien di Ruangan Shafa dan Marwah akhirnya dipindahkan ke ruangan lain yang tidak mengalami pemadaman listrik.
Gangguan listrik di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan menyebabkan pasien di ruang Shafa dan Marwah harus dipindahkan ke ruang VIP. Insiden ini terjadi akibat masalah teknis saat pemasangan genset baru yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas listrik di rumah sakit tersebut.
Kabid Pelayanan Medik dan Keperawatan RSU Haji Medan drg Fitrady Ulianda Siregar MKes mengatakan gangguan listrik ini bermula pada Sabtu (10/8/2024), di mana aliran listrik di beberapa bagian rumah sakit sempat hidup dan mati beberapa kali. Namun, puncak masalah terjadi pada Minggu (11/8/2024) malam, saat seluruh ruangan Shafa dan Marwah mengalami pemadaman total.
“Memang ada kendala di panel yang baru ditambahkan ini. Saat proses penyambungan, tim dari PLN dan tim rumah sakit menemukan adanya masalah yang tidak terduga,” ujar Fitrady, Senin (12/8/2024).
Masalah teknis ini muncul saat pemasangan genset baru, yang seharusnya menjadi solusi untuk memastikan seluruh instalasi listrik di rumah sakit tetap beroperasi penuh tanpa kendala. Namun, selama proses penyambungan genset dengan panel baru, tim teknis menghadapi masalah yang tidak terprediksi sebelumnya.
Karena situasi yang tidak kunjung membaik, pihak rumah sakit mengambil tindakan cepat dengan memindahkan seluruh pasien dari ruang Shafa Marwah ke ruang VIP. Langkah ini diambil sebagai bentuk kompensasi dan tanggungjawab pihak rumah sakit terhadap kenyamanan dan keselamatan pasien.
“Karena dijanjikan setengah jam lagi listrik akan hidup, namun tidak juga, maka diputuskan untuk memindahkan pasien ke ruang VIP,” katanya.
Pihak rumah sakit berjanji akan terus memantau dan mengatasi masalah ini agar tidak terjadi lagi gangguan serupa di masa mendatang, serta memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik. (YS)